Setelah pernikahan sah di mata hukum, maka terjadilah percampuran harta antara suami dan istri. Namun bagaimana bila salah satu pihak utang tanpa memberitahu pasangan?
Hal itu menjadi pertanyaan pembaca detik's Advocate yang dikirim ke email: [email protected] dan di-cc ke [email protected] :
Hi detik advocate'sPertama kenalkan saya D dan status saya adalah suami dari S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya istri saya memiliki utang dengan temannya dari sebelum menikah dengan saya. Tetapi saya memang tahu bahwa istri saya memiliki utang dengan temannya.
Tetapi sudah 2 tahun belakang ini, teman istri saya menagih sisa utangnya melalui saya dan tidak pernah saya respon karena sudah direspon oleh istri saya. Karena Covid-19 keadaan keuangan keluarga kami memang sedikit kacau, jadi istri saya mencicil sisa pembayaran utangnya.
Tetapi pihak kreditur tidak mau pembayarannya dicicil dan terus mengirimkan saya pesan seakan akan saya yang meminjam bahkan mengancam ingin ke tempat kerja saya bersama dengan istri dan melaporkan ke polisi jika tidak melunasinya.
Tidak ada bukti apapun bahwa saya akan bertanggung jawab dengan utang istri saya
Yang jadi pertanyaan. Apakah bisa saya jadi bersalah hanya karena status saya suami?Dan saya merasa terganggu dengan WhatsAppnya, apa yang harus saya lakukan?
Untuk menjawab masalah di atas, tim detik's Advocate meminta pendapat hukum advokat Achmad Zulfikar Fauzi.S.,H. Jawaban lengkapnya bisa dibaca di halaman selanjutnya:
Simak juga 'Tengah Malam Dapat Spam Penawaran Kartu Kredit Dll, Bisakah Dipidanakan?':
[Gambas:Video 20detik]
Terima kasih telah menghubungi Dukungan Jotform. Tampaknya Anda mengacu pada formulir yang Anda isi dan kirimkan. Jika Anda belum familiar dengan Jotform, Jotform digunakan untuk membuat formulir online. Kami memiliki banyak pengguna yang menggunakan platform untuk membuat formulir pemesanan, formulir survei, formulir kuis, dan banyak lagi.
Anda perlu menghubungi pemilik formulir sehingga mereka dapat membantu Anda dalam hal ini.
Semoga, ini membantu. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, beri tahu kami dan kami akan dengan senang hati membantu Anda!
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh baru awal. Ia mengaku hanya menjadi jembatan elite partai politik.
"Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final nanti kami... tapi itu sebetulnya saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang paling penting kan nanti partai-partai, partai-partai," kata Jokowi usai meresmikan RSPPN Panglima Besar Soedirman di Jl. Veteran Raya, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya lebih lanjut, Jokowi berkata hanya ingin menjadi jembatan bagi semua pihak. Menurutnya, masalah politik merupakan ranah partai.
"Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Kalau urusan politik itu urusan partai," katanya.
Sebelumnya Jokowi bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Merdeka pada Minggu (18/2) malam. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Surya Paloh yang meminta menghadap Jokowi selepas Pilpres 2024. Menurutnya, Jokowi lalu meluangkan waktu kemarin malam.
"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," ujarnya.
"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu," kata Ari menambahkan.
Sementara Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan Paloh yang dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana. Menurutnya, pertemuan ini sebatas silaturahmi.
"Dipanggil Pak presiden beliau. Silaturahim biasa saja," ujar Sahroni kepada CNNIndonesia.com.
NasDem, PKB dan PKS sebelumnya telah mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.
Sementara itu, putra Jokowi, Gibran Rakabuming maju berpasangan dengan Prabowo Subianto bersama Koalisi Indonesia Maju. Prabowo-Gibran sejauh ini unggul berdasar quick count.
Pertama, kamu bisa cobain pasang SIM Card kamu di gadget lain buat memastikan apakah betul SIM Card kamu bermasalah atau tidak.
Kalau di gadget lain masih gak ke detect, yuk hubungin Nindy via Live Chat :)
Suara.com - Setelah majalahnya, kini giliran Koran Tempo yang santer diperbincangkan karena ilustrasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada halaman sampulnya.
Koran Tempo edisi Kamis, 19 September 2019, redaksi menampilkan meme Jokowi pada sampul muka.
Presiden Jokowi yang terpilih untuk lanjut dua periode itu digambarkan memakai jaket cokelat, dengan kemeja putih di baliknya.
Ia tersenyum memperlihatkan gigi sambil mengangkat tangan setinggi kepala, dengan kelima jari terbuka.
Baca Juga: CEK FAKTA: Majalah Tempo Ubah Cover usai Heboh Karikatur 'Pinokio'?
Pada atas ilustrasi berlatar belakang hijau itu, tertulis slogan 'Enak Zamanku, toh?'
Slogan berbahasa campuran Jawa dan Indonesia yang dicetak besar itu, sudah tak asing di telinga orang Indonesia, sebagai pernyataan yang lekat dengan sosok Presiden ke-2 RI Soeharto.
Blurb yang dituliskan Koran Tempo sendiri menyebut bahwa situasi pemerintahan Jokowi saat ini, menurut para pakar, menyerupai era Soeharto.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan pengesahan sejumlah undang-undang yang dinilai bertolak belakang dengan prinsip demokrasi dan justru meringankan ganjaran bagi para koruptor.
"Cover Tempo hari ini. Makjleb gaes... #OrdeBaru," komentar akun @YUSKAPITYAJI di Twitter.
Baca Juga: Jokowi Disamakan Pinokio, Aplikasi Media Nasional Ini Panen Bintang 1
"Setelah membuat cover dengan gambar ilustrasi Jokowi dengan Pinokio, hari ini @korantempo kembali membuat cover yang menurut gue sangat cerdas," ungkap @cigarettesaddct.
"Saya suka Tempo ini hahaha. Penggemar alm Soeharto enggak sebaper Jokman pastinya meskipun Pakjok diilustrasikan seperti gambar yang identik dengan alm Soeharto," gurau @muhamadrdani.
Sebelumnya, cover majalah Tempo edisi 16-22 September 2019 menjadi polemik karena menggambarkan Jokowi dengan bayangan menyerupai Pinokio berhidung panjang.
Dalam cerita dongengnya, hidung boneka kayu itu akan memanjang saat ia berbohong.
Selain itu, majalah tersebut mengangkat judul "Janji tinggal Janji", yang kemudian menuai amarah relawan yang tergabung dalam Jokowi Mania (Joman).
Redaksi majalah Tempo menepis tuduhan bahwa ilustrasi pada sampul depan terbitannya merupakan bentuk penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
"Tempo tidak pernah menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan. Tempo tidak menggambarkan Presiden sebagai Pinokio. Yang tergambar adalah bayangan Pinokio," kata Redaktur Eksekutif majalah Tempo Setri Yasa, Senin (16/9/2019).